Filsafat materialisme adalah
paham yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah
materi[1]. Pada
dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua fenomena adalah hasil interaksi
material. Materi adalah satu-satunya substansi. Itulah kenapa paham ini hanya menawarkan satu saja penjelasan untuk keteraturan dan
keseimbangan yang ada di alam semesta
yaitu peristiwa kebetulan. Menurut klaim ini, seluruh alam semesta
terbentuk melalui serangkaian peristiwa kebetulan. Seperti yang
di tuliskan Harun Yahya dalam bukunya “Keruntuhan Teori Evolusi” bahwa materialisme mengajarkan bahwa tidak ada
sesuatu pun selain materi dan materi adalah esensi dari segala sesuatu, baik
yang hidup maupun tak hidup. Berawal dari pemikiran ini, materialisme
mengingkari keberadaan Sang Maha Pencipta, yaitu Allah. Dengan mereduksi
segala sesuatu ke tingkat materi, teori ini mengubah manusia menjadi makhluk
yang hanya berorientasi kepada materi dan berpaling dari nilai-nilai moral. Ini
adalah awal dari bencana besar yang akan menimpa hidup manusia.
Kerusakan ajaran materialisme tidak hanya terbatas pada tingkat
individu. Ajaran ini juga mengarah untuk meruntuhkan nilai-nilai dasar suatu
negara dan masyarakat dan menciptakan sebuah masyarakat tanpa jiwa dan rasa
sensitif, yang hanya memperhatikan aspek materi. Anggota masyarakat yang
demikian tidak akan pernah memiliki idealisme seperti patriotisme, cinta
bangsa, keadilan, loyalitas, kejujuran, pengorbanan, kehormatan atau moral yang
baik, sehingga tatanan sosial yang dibangunnya pasti akan hancur dalam waktu
singkat. Karena itulah, materialisme menjadi salah satu ancaman paling berat
terhadap nilai-nilai yang mendasari tatanan politik dan sosial suatu bangsa.
Selain itu sejak pertengahan abad ke-19, umat Islam menghadapi
tantangan hebat, bukan hanya terbatas dalam bidang politik atau militer, tetapi
meluas hingga meliputi bidang sosial dan budaya. Tantangan ini memberikan
pengaruh yang sangat besar dalam pandangan hidup serta pemikiran golongan besar
umat Islam. Di sana-sini mereka melihat kekuatan Barat dan kemajuan ilmu
pengetahuan yang ditandai dengan adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan itu
sendiri yang bersifat ilmiyah sehingga banyak penemuan-penemuan dan
teori-teori ilmiyah berkembang begitu pesatnya.
Maka dua hal inilah yang menjadikan tema ini dirasa penting
untuk dibahas guna,
1.
Mencoba meruntuhkan filsafat dan paham materialis
yang menjadi landasan bagi kauma atheis dalam berargumen bahwasana bumi dan seisinya serta
segala bentuk kesimbangan ini, tercipta
akibat dari sebuah kebetulan belaka .
2.
Menjawab tantangan perkembangan ilmu pengetahuan. Bahwa al-Quran
adalah kitab suci yang tiada keraguan di dalamnya yang bisa diterima di setiap zaman dan dimanapun.
B.
Ayat al-Quran yang berkaitan dengan bumi sebagai tempat tinggal
manusia dan penjelasanya
Ada begitu banyak ayat di dalam al-Quran yang menerangngkan atau
berkaitan dengan tema di atas diantaranya dalah:
اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ قَرَارًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ ۖ فَتَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ قَرَارًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَصَوَّرَكُمْ فَأَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ ۖ فَتَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan
langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi
kamu rezki dengan sebahagian yang baik-baik. yang demikian itu adalah Allah
Tuhanmu, Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam.(al-Mu’min:64)
Di dalam
tafsir Al- Misbah Quraish Shihab mengatakan: Allah yang menjadikan pada
dasarnya buat kamu-wahai manusia- bumi dalam keadaan stabil sehingga dapat
menjadi sebagai hamparan dan tempat menetap yang layak buat kehidupan walau dia
senantiasa beredar, dan menjadikan langit sebagai bangunan yang kukuh berbentuk
kubah yang melindungi kamu, walau dia tanpa tiang yang kamu lihat, dan
membentuk rupa dan postur kamu dalam aneka bentuk yang berbeda satu dengan yang
lain lalu membaguskan bentuk dan rupa kamu itu sehingga menimbulkan simpati dan
daya tarik bagi kamu dan lawan jenis kamu serta memberi kamu rezeki yang
baik-baik dan bermanfaat. Yang berbuat demikian itu adalah hanya Allah tuhan
pemelihara dan pembimbing kamu, maka maha banyak anugerah Allah, Tuhan semesta
alam.
Berikut adalahbentuk-bentuk kesesuain, keseimbangan dan bahwa bumi
memang khusus “diciptakan” untuk kehidupan manusia dan mahluk hidup lainya.
1)
Ketersediaan Air
Kalau dibandingkan dengan planet lain,
semakin jelas bahwa bumi secara khusus dirancang bagi manusia. Air, misalnya,
adalah senyawa yang sangat sulit ditemukan di planet lain. Dalam tata surya
kita, air berwujud cair hanya ditemukan di bumi. Terlebih lagi, 70% permukaan
bumi tertutup oleh air. Jutaan jenis makhluk hidup hidup di air. Pembekuan air,
kapasitas air untuk menarik dan menyimpan panas, adanya badan air berukuran
besar berbentuk lautan, dan bahkan penyaluran panas yang melintasi bumi adalah
karakteristik yang hanya dimiliki oleh bumi. Tidak ada planet lain yang
memiliki sirkulasi badan cair yang konstan seperti yang terdapat di bumi.
2)
Kecepatan Rotasi Bumi
Kecepatan rotasi bumi pada sumbunya
merupakan kecepatan yang paling sesuai bagi makhluk hidup. Planet-planet lain
dalam tata surya pun mengalami siang dan malam. Karena perbedaan waktu di
planet lain jauh lebih besar dibandingkan dengan di bumi, perbedaan antara suhu
siang dan malam pun sangat tinggi. Hebatnya aktivitas angin di atmosfer planet
lain tidak kita temukan di bumi ini, suatu keistimewaan berkat rotasi planet
bumi yang seimbang.
3)
Keseimbangan Di Atmosfer
Atmosfer bumi terdiri atas empat gas
utama, yaitu nitrogen (78%), oksigen (21%), argon (kurang dari 1%), dan karbon
dioksida (0,03%). Gas yang ada di atmosfer dapat dibagi ke dalam dua kelompok:
"gas yang reaktif" dan "gas yang tidak reaktif". Analisis
terhadap gas-gas reaktif mengungkap bahwa reaksi yang melibatkan gas reaktif
sangat penting bagi kehidupan, sedangkan gas-gas yang tidak reaktif akan
menghasilkan senyawa yang merusak jika bereaksi. Misalnya, argon dan nitrogen
adalah gas tidak aktif, yang hanya dapat bereaksi secara terbatas. Bila kedua
gas tersebut mudah bereaksi seperti oksigen, lautan akan berubah menjadi asam
nitrat. Sebaliknya, oksigen bereaksi dengan atom-atom lain, senyawa organik,
dan bahkan batuan. Reaksi tersebut menghasilkan molekul-molekul dasar kehidupan
seperti air dan karbon dioksida.
Selain tingkat reaktif gas, konsentrasi
gas-gas tersebut saat ini sangat penting bagi kehidupan. Misalnya, oksigen.
Oksigen adalah gas reaktif yang paling berlimpah di atmosfer. Konsentrasi
oksigen yang tinggi di atmosfer bumi adalah salah satu keistimewaan yang
membedakan bumi dengan planet lain di tata surya. Planet-planet tersebut tidak
memiliki oksigen sedikit pun.
Andaikan konsentrasi oksigen di atmosfer
lebih tinggi, oksidasi akan terjadi lebih cepat dan mengakibatkan batuan dan
logam terkikis lebih cepat. Oleh karena itu, bumi akan terkikis dan hancur, dan
kehidupan di bumi akan menghadapi ancaman besar. Andaikan konsentrasi oksigen
lebih kecil, pernapasan akan menjadi sulit, dan lebih sedikit ozon yang
dihasilkan. Perubahan jumlah ozon akan berakibat fatal bagi kehidupan.
Berkurangnya ozon akan menyebabkan sinar ultraviolet mencapai bumi dengan
intensitas yang lebih tinggi, sehingga kehidupan di muka bumi akan lenyap.
Banyaknya ozon akan mencegah panas matahari mencapai bumi dan berakibat fatal
bagi kehidupan.
Karbon dioksida juga berada dalam
keseimbangan yang sama. Tumbuh-tumbuhan menyerap radiasi sinar matahari melalui
gas ini. Bila bercampur dengan air, gas ini membentuk bikarbonat yang dapat
melarutkan batuan dan meninggalkannya di lautan. Reaksi tersebut menguraikan
karbon dioksida dan melepaskan oksigen kembali ke atmosfer. Oksigen, yang
sangat penting bagi makhluk hidup, dilepaskan ke atmosfer secara terus-menerus.
Karbon dioksida juga ikut menjaga "efek rumah kaca", untuk menjaga
suhu bumi tetap konstan.
Andaikan jumlah karbon dioksida
berkurang, jumlah tumbuhan hidup di darat dan laut akan berkurang, sehingga
makanan bagi hewan berkurang. Selain itu, jumlah bikarbonat di laut akan
berkurang dan membuat laut menjadi lebih asam. Andaikan jumlah karbon dioksida
di atmosfer meningkat, erosi kimia tanah akan semakin cepat dan membentuk
residu alkali yang berbahaya di laut. Selain itu, "efek rumah kaca"
akan meningkat, menyebabkan naiknya suhu permukaan bumi dan melenyapkan
kehidupan yang ada di bumi.
Seperti telah kita lihat, keberadaan
atmosfer sangat penting bagi kelangsungan hidup di bumi. Beberapa kondisi
astrofisika harus saling melengkapi agar atmosfer tetap terpelihara.
وَكَأَيِّن مِن آيَةٍ فِي السَّماواتِ وَالأَرضِ
يَمُرّونَ عَلَيها وَهُم عَنها مُعرِضونَ
"Dan banyak sekali tanda-tanda
(kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka
berpaling daripadanya." (Surat Yusuf: 105)
4)
Permukaan bumi harus tetap berada pada suhu sedang,
dalam kisaran tertentu. Untuk itu:
1. Bumi harus berada pada jarak tertentu
dari matahari. Jarak ini menentukan banyaknya energi panas matahari yang
mencapai bumi. Perubahan sedikit saja orbit bumi mengitari matahari-baik lebih
dekat maupun lebih jauh-akan mengakibatkan perubahan besar dalam banyaknya
energi panas matahari yang mencapai bumi. Perhitungan menunjukkan bahwa
berkurangnya panas yang mencapai bumi sebesar 13% akan menyebabkan bumi
diselimuti lapisan es setebal 1.000 meter. Sebaliknya, sedikit saja panas bumi
yang mencapai bumi meningkat akan menyebabkan seluruh makhluk hidup hangus
terpanggang.
2. Suhu permukaan bumi harus homogen.
Untuk ini, bumi harus melakukan rotasi pada sumbunya dengan kecepatan tertentu
(1.670 km/jam di khatulistiwa). Bila kecepatan rotasi bumi melebihi batas
tertentu, atmosfer akan menjadi sangat hangat. Meningkatnya suhu atmosfer ini
mengakibatkan bertambah cepatnya molekul gas lepas dari bumi, sehingga atmosfer
bumi akan lenyap ke angkasa.
Andaikan kecepatan rotasi bumi lebih
lambat, kecepatan molekul gas lepas dari bumi akan menurun. Molekul gas
tersebut akan menghilang karena terserap oleh bumi akibat efek gravitasi.
3. Sudut kemiringan bumi sebesar 23 27'
dari sumbunya mencegah adanya panas berlebih antara kutub dan khatulistiwa.
Panas berlebih ini dapat menghambat pembentukan atmosfer. Bila tidak ada sudut
miring, perbedaan suhu antara kutub dan khatulistiwa akan meningkat hebat, dan
tidak mungkin tercipta atmosfer yang dapat menyokong kehidupan.
"Hai manusia, sembahlah Tuhanmu
Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.
Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai
atap." (Surat al-Baqarah: 21-22)
5)
Keseimbangan Nitrogen Dan Bakteri
Daur nitrogen adalah bukti lain bahwa
bumi secara khusus dirancang untuk kehidupan manusia. Nitrogen adalah salah
satu unsur dasar yang terdapat dalam jaringan tubuh semua organisme hidup.
Meskipun 78% dari atmosfer merupakan nitrogen, manusia dan hewan tidak dapat
menyerapnya secara langsung. Di sinilah bakteri berfungsi dengan membantu kita
memenuhi kebutuhan nitrogen.
Daur nitrogen dimulai dengan gas
nitrogen (N2) yang ada di udara. Bakteri yang hidup di beberapa tanaman
mengubah nitrogen menjadi amonia (NH3). Sebaliknya, jenis bakteri lain mengubah
amonia menjadi nitrat (NO3). (Halilintar juga memainkan peranan penting pada
proses perubahan nitrogen di udara menjadi amonia).
Pada tingkat selanjutnya, makhluk hidup
yang dapat membuat makanannya sendiri, seperti tumbuhan hijau, dapat menyerap
nitrogen. Hewan dan manusia, yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, dapat
memenuhi kebutuhan nitrogen hanya dengan memakan tumbuh-tumbuhan tersebut.
Nitrogen pada hewan dan manusia kembali
ke alam melalui kotoran dan bangkai yang diuraikan oleh bakteri. Sementara
menguraikan zat, bakteri tidak hanya melakukan tugas sebagai pembersih, tetapi
juga melepaskan amonia, sumber utama nitrogen. Ada bakteri yang mengubah
sejumlah tertentu amonia menjadi nitrogen dan mencampurnya dengan udara. Ada
juga bakteri yang mengubah sisanya menjadi nitrat. Tumbuhan menggunakan nitrat
dan daur terus berlanjut.
Tidak adanya bakteri dalam daur ini akan
mengakibatkan berakhirnya kehidupan. Tanpa bakteri, tumbuhan tidak dapat
memenuhi kebutuhan nitrogennya dan akan segera punah. Kehidupan tak mungkin
terjadi di tempat yang tak memiliki tumbuhan.
6)
Atmosfer: Atap Bumi Yang Terpelihara
Meskipun biasanya tidak pernah kita
sadari, banyak meteorit jatuh ke bumi seperti pada planet lain. Meteorit, yang
membentuk kawah besar jika jatuh di planet lain, tidak merusak bumi karena bumi
memiliki atmosfer yang menghasilkan gesekan kuat pada meteor yang jatuh. Meteor
tidak dapat bertahan melawan gesekan ini terlalu lama dan kehilangan sejumlah
besar massanya akibat terbakar. Keberadaan atmosfer mencegah kerusakan yang
bisa disebabkan oleh meteorit.
Di dalam Al Quran, sifat dalam
penciptaan atmosfer ini dijelaskan:
وَجَعَلْنَا السَّمَاءَ سَقْفًا مَحْفُوظًا وَهُمْ عَنْ آَيَاتِهَا مُعْرِضُونَ (32)
"Dan Kami menjadikan langit itu sebagai
atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda
(kekuasaan Allah) yang terdapat padanya." (Surat al-Anbiya: 32)
Salah satu petunjuk terpenting bahwa
langit adalah "atap yang terpelihara" adalah medan magnet yang
melingkupi bumi. Lapisan teratas atmosfer merupakan daerah medan magnet yang
disebut "Sabuk Van Allen". Daerah ini dibentuk oleh sifat-sifat inti
bumi.
Inti bumi mengandung unsur-unsur
magnetik yang kuat seperti besi dan nikel. Yang lebih penting, inti bumi terdiri
atas dua struktur yang berbeda. Inti dalam berbentuk padat sementara inti luar
berbentuk cair. Lapisan luar mengapung di atas lapisan dalam, menciptakan efek
magnetik pada logam-logam berat, yang membentuk medan magnet. Sabuk Van Allen
adalah perpanjangan medan magnet ini, yang mencapai lapisan luar atmosfer.
Medan magnet ini melindungi bumi dari kemungkinan bahaya dari angkasa.
Salah satu bahaya terbesar adalah
"angin matahari". Selain panas, cahaya, dan radiasi, matahari
mengirimi bumi angin yang tersusun dari proton dan elektron yang bergerak
dengan kecepatan 1,5 miliar kilometer per jam.
Angin matahari tidak dapat menembus
Sabuk Van Allen, yang menciptakan medan magnet pada jarak 64.000 km dari bumi.
Ketika angin matahari, dalam bentuk hujan partikel, bertemu dengan medan magnet
bumi, partikel-partikel tersebut akan terurai dan mengalir mengitari medan
magnet bumi.
Atmosfer menyerap sebagian besar sinar X
dan sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari. Tanpa penyerapan ini, di muka
bumi tidak mungkin ada kehidupan.
Atmosfer yang menyelimuti bumi hanya
dapat dilalui oleh sinar-sinar yang tidak berbahaya, gelombang radio, dan
cahaya tampak. Andai saja atmosfer tidak memiliki sifat impermeabilitas ini,
kita tentu tidak dapat menggunakan gelombang radio untuk berkomunikasi, tidak
juga cahaya yang sangat penting bagi kehidupan.
Lapisan ozon yang menyelimuti bumi
mencegah sinar ultraviolet matahari, yang sangat berbahaya, mencapai bumi.
Sinar ultraviolet matahari begitu tinggi kandungan energinya, sehingga dapat
membunuh semua kehidupan yang ada di bumi. Untuk alasan ini, untuk memungkinkan
terjadinya kehidupan di bumi, lapisan ozon adalah bagian dari langit sebagai
"atap yang terpelihara" yang diciptakan secara khusus.
Ozon dihasilkan dari oksigen. Oksigen
(O2) dibentuk dari dua atom oksigen, sedangkan ozon (O3) dibentuk oleh tiga
atom oksigen. Sinar ultraviolet yang berasal dari matahari menambah satu atom
kepada molekul oksigen untuk membentuk molekul ozon. Lapisan ozon, yang
terbentuk dengan bantuan sinar ultraviolet, menahan sinar ultraviolet yang
berbahaya dan merupakan salah satu kondisi dasar yang paling penting.
Singkatnya, andai saja inti bumi tidak
memiliki kemampuan untuk membentuk medan magnet, dan atmosfer bumi tidak
memiliki struktur dan kepadatan untuk menyaring sinar-sinar yang berbahaya, di
bumi tidak mungkin ada kehidupan. Sangat jelas bahwa manusia maupun makhluk
hidup yang lain tidak mungkin dapat mengatur hal-hal tersebut. Ini adalah bukti
bahwa Allah telah menciptakan suatu pelindung yang sangat penting bagi
kehidupan manusia, dan Dia telah menciptakan langit sebagai "atap yang
terpelihara".
Tidak terdapatnya "atap yang
terpelihara" pada planet lain merupakan petunjuk lain bahwa bumi secara
khusus diciptakan untuk manusia. Misalnya, seluruh inti planet Mars adalah
padat dan karenanya Mars tidak memiliki medan magnet di sekelilingnya. Mars
tidak memiliki tekanan yang cukup untuk membentuk inti yang cair karena
planetnya tidak sebesar bumi. Selain itu, berukuran tepat tidaklah cukup untuk
membentuk medan magnet di sekeliling sebuah planet. Contohnya, Venus memiliki
diameter yang hampir sama dengan bumi. Massa planet Venus hanya 2% lebih kecil
dari massa bumi, dan beratnya hampir sama dengan berat bumi. Oleh karena itu,
baik dalam hal tekanan maupun alasan lainnya, sudah sewajarnya inti Venus pun
memiliki bagian logam cair. Namun, Venus tidak diselimuti oleh medan magnet,
karena Venus memiliki kecepatan rotasi yang lebih rendah dibandingkan dengan
rotasi bumi. Bumi melakukan satu rotasi penuh dalam satu hari, sedangkan Venus
melakukannya dalam 243 hari.
Ukuran bulan, planet-planet lain yang
berdekatan dengan bumi, serta jarak mereka dari bumi merupakan hal yang penting
bagi keberadaan medan magnet bumi yang merupakan "atap yang
terpelihara". Andaikan salah satu dari planet ini berukuran lebih besar,
planet tersebut memiliki kekuatan gravitasi yang lebih besar pula. Planet yang
berdekatan dengan bumi yang memiliki kekuatan gravitasi besar akan mengubah
kecepatan cairan dan bagian padat inti bumi serta mencegah terbentuknya medan
magnet seperti yang ada sekarang.
Singkatnya, langit yang memiliki fungsi
sebagai "atap yang terpelihara" membutuhkan beberapa variabel seperti
struktur inti bumi, kecepatan rotasi, jarak antarplanet, dan kumpulan massa
planet tersebut menghasilkan resultan yang tepat.
7)
Daur Air dan Kehidupan
Setiap saat, miliaran liter air
berpindah dari lautan menuju atmosfer lalu menuju daratan. Kehidupan bergantung
pada daur air ini. Andai manusia mencoba mengatur daur ini, ia tidak akan pernah
berhasil, sekalipun menggunakan semua teknologi yang ada di dunia. Walaupun
demikian, kita memperoleh air, yang merupakan syarat kehidupan yang utama dan
terpenting, melalui penguapan tanpa mengeluarkan biaya maupun energi. Setiap
tahunnya 45 miliar liter kubik air menguap dari lautan. Air yang menguap
tersebut dibawa angin melintasi daratan dalam bentuk awan. Setiap tahun 3-4
miliar liter air dibawa dari lautan menuju daratan, menuju manusia.
Singkatnya, air-yang daurnya tidak dapat
kita atur, dan yang tanpanya kita tidak dapat hidup lebih dari beberapa
hari-dikirim kepada manusia dengan cara yang sangat istimewa.
"Maka terangkanlah kepada-Ku
tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami
yang menurunkan? Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka
mengapakah kamu tidak bersyukur?" (Surat Al Waqi'ah: 68-70).
"Apakah kamu tidak memperhatikan,
bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diatur-Nya menjadi
sumber-sumber di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanaman-tanaman
yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu Kami melihatnya
kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang
mempunyai akal." (Surat Az-Zumar: 21)
"Dialah Yang telah menurunkan air
hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya
(menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan
ternakmu. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanaman-tanaman;
zaitun, korma, anggur, dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
memikirkan." (Surat an-Nahl: 10-11)
8)
Air Turun Ke Bumi Menurut Kadar Tertentu
Dalam ayat kesebelas surat az-Zukhruf,
hujan didefinisikan sebagai air yang dikirimkan "menurut kadar".
"Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang
diperlukan)."
Sudah tentu, hujan turun ke bumi dalam
takaran yang tepat. Takaran pertama yang berhubungan dengan hujan adalah
kecepatan turunnya. Benda yang berat dan ukurannya sama dengan air hujan, bila
dijatuhkan dari ketinggian 1.200 meter, akan mengalami percepatan terus-menerus
dan jatuh ke bumi dengan kecepatan 558 km/jam. Akan tetapi, tata-rata kecepatan
jatuhnya air hujan hanyalah 8-10 km/jam.
Air jatuh ke bumi dengan kecepatan yang
rendah karena titik hujan memiliki bentuk khusus yang meningkatkan efek gesekan
atmosfer dan membantu hujan turun ke bumi dengan kecepatan yang lebih rendah.
Andaikan bentuk titik hujan berbeda, atau andaikan atmosfer tidak memiliki
sifat gesekan, bumi akan menghadapi kehancuran setiap turun hujan. Hal ini
menjadi jelas hanya dengan melihat angka-angka di bawah ini secara sekilas.
Ketinggian minimum awan hujan adalah
1.200 meter. Efek yang ditimbulkan oleh satu tetes air hujan yang jatuh dari
ketinggian tersebut sama dengan benda seberat 1 kg yang jatuh dari ketinggian
15 cm. Awan hujan pun dapat ditemui pada ketinggian 10.000 meter. Pada kasus ini,
satu tetes air yang jatuh akan memiliki efek yang sama dengan benda seberat 1
kg yang jatuh dari ketinggian 110 cm.
Dalam satu detik, kira-kira 16 juta ton
air menguap dari bumi. Jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi
dalam satu detik. Dalam satu tahun, diperkirakan jumlah ini akan mencapai
505x1012 ton. Air terus berputar dalam daur yang seimbang berdasarkan
"takaran".
9)
Air Hujan Adalah Tawar
Al Quran menarik perhatian kita dengan
pernyataan air hujan adalah "tawar":
أَفَرَأَيْتُمُ الْمَاءَ الَّذِي تَشْرَبُونَ (68) أَأَنْتُمْ أَنْزَلْتُمُوهُ مِنَ الْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُونَ (69) لَوْ نَشَاءُ جَعَلْنَاهُ أُجَاجًا فَلَوْلَا تَشْكُرُونَ (70)
"Maka terangkanlah kepada-Ku
tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami
yang menurunkan? Kalau Kami kehendaki, niscaya Kami jadikan dia asin, maka
mengapakah kamu tidak bersyukur?" (Surat Al Waqi'ah: 68-70).
Seperti telah kita ketahui, air hujan
berasal dari penguapan air dan 97% merupakan penguapan air laut yang asin.
Namun, air hujan adalah tawar. Air hujan bersifat tawar karena adanya hukum
fisika yang telah ditetapkan Allah. Berdasarkan hukum ini, dari mana pun
asalnya penguapan air ini, baik dari laut yang asin, dari danau yang mengandung
mineral, atau dari dalam lumpur, air yang menguap tidak pernah mengandung bahan
lain. Air hujan akan jatuh ke tanah dalam keadaan murni dan bersih, sesuai
dengan ketentuan Allah "… Kami turunkan dari langit air yang amat bersih.
" (Surat al-Furqan: 48)
"Dan sebagian dari tanda-tanda
(kekuasaan)-Nya bahwa kamu melihat bumi itu kering tandus, maka apabila Kami
turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang
menghidupkannya tentu dapat menghidupkan yang mati; sesungguhnya Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu." (Surat Fushilat: 39)
10) Hujan Yang Memberi Kehidupan Bagi Tanah
Yang Mati
Di dalam Al Quran banyak ayat yang
menyeru kepada kita agar memperhatikan bahwa hujan berguna untuk menghidupkan
negeri (tanah) yang mati. "… dan Kami turunkan dari langit air yang amat
bersih agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar
Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami,
binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak." (Surat al-Furqan:
48-49)
Selain tanah diberi air, yang merupakan
kebutuhan mutlak bagi makhluk hidup, hujan juga berfungsi sebagai penyubur.
Tetesan hujan, yang mencapai awan
setelah sebelumnya menguap dari laut, mengandung zat-zat tertentu yang bisa
memberi kesuburan pada tanah yang mati. Tetesan yang "memberi
kehidupan" ini disebut "tetesan tegangan permukaan". Tetesan
tegangan permukaan terbentuk di bagian atas permukaan laut, yang disebut
lapisan mikro oleh ahli biologi. Pada lapisan yang lebih tipis dari 1/10 mm
ini, terdapat sisa senyawa organik dari polusi yang disebabkan oleh ganggang
mikroskopis dan zooplankton. Dalam sisa senyawa organik ini terkandung beberapa
unsur yang sangat jarang ditemukan pada air laut seperti fosfor, magnesium,
kalium, dan beberapa logam berat seperti tembaga, seng, kobal, dan timah.
Tetesan berisi "pupuk" ini naik ke langit dengan bantuan angin dan
setelah beberapa waktu akan jatuh ke bumi sebagai tetesan hujan. Dari air hujan
inilah, benih dan tumbuhan di bumi memperoleh berbagai garam logam dan unsur-unsur
lain yang penting bagi pertumbuhan mereka. Seperti yang tertera dalam ayat:
"Dan Kami turunkan dari langit air
yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan
biji-biji tanaman yang diketam." (QS. Qaf: 9).
Garam-garam mineral yang turun bersama
hujan merupakan contoh dari pupuk konvensional (kalsium, magnesium, kalium, dan
lain-lain) yang digunakan untuk meningkatkan kesuburan. Sementara itu, logam
berat, yang terdapat dalam tipe aerosol ini, adalah unsur-unsur lain yang
meningkatkan kesuburan pada masa perkembangan dan produksi tanaman.
Singkatnya, hujan adalah penyubur yang
sangat penting. Setelah seratus tahun lebih, tanah tandus dapat menjadi subur
dan kaya akan unsur esensial untuk tanaman, hanya dari pupuk yang jatuh bersama
hujan. Hutan pun berkembang dan diberi "makan" dengan bantuan aerosol
dari laut tersebut.
11) Manfaat Membekunya Air Dari Atas
Salah satu sifat air yang paling menarik
dan paling penting adalah bahwa-tidak seperti senyawa lain-air berwujud padat
itu lebih ringan daripada air berwujud cair, sehingga es lebih ringan dari air.
Oleh sebab itu, laut mulai membeku dari atas karena lapisan beku lebih ringan
daripada air di bawahnya. Dengan demikian, risiko pembekuan seluruh lautan,
yang dapat berakibat lenyapnya kehidupan, tidak akan terjadi. Lapisan beku yang
naik ke permukaan itu menjadi penyekat antara cuaca dingin di luar dan air di
bawah.
Andaikan es lebih berat daripada air
(seperti yang umumnya terjadi pada zat lain), laut akan mulai membeku dari
bawah. Pada kondisi ini, penyekatan seperti yang disebut di atas tidak akan
terjadi dan seluruh lautan akan membeku, sehingga kehidupan di air akan musnah.
Karena volume es lebih luas daripada volume air untuk massa yang sama, lautan
yang membeku akan membutuhkan ruang yang lebih besar dari sebelumnya dan akan
menyebabkan air di permukaan naik dan meluap.
Selain itu, air itu paling berat pada
suhu 4 C. Fakta ini sangat penting bagi kehidupan. Di lautan, air yang mencapai
suhu 4 C akan tenggelam ke dasar karena merupakan badan air yang terberat.
Karena alasan ini, pada lautan yang tertutupi gunung es, dasarnya akan selalu
berwujud cair dan memiliki suhu 4 C, dan di situ makhluk hidup masih bisa
bertahan. Hal yang hampir serupa terjadi pada musim dingin. Bagian dasar danau
dan sungai yang ditutupi lapisan es tetap dapat mendukung kehidupan.
12) Air Lambat Memanas dan
Membeku
Sifat air yang lain adalah penguapan dan
pembekuan yang lambat. Telah diketahui bahwa pada musim panas, pasir cepat
memanas pada siang hari dan juga cepat mendingin pada malam hari. Sebaliknya,
suhu air laut hanya berubah sekitar 2-3 C antara siang dan malam. Hal ini
disebabkan karena air menjaga suhunya ketika suhu mendadak naik atau turun, dan
memperlambat penguapan dan pembekuan. Jika kita mempertimbangkan sifat air ini
dalam konteks bumi secara keseluruhan, kita akan melihat air, dalam wujud cair
ataupun uap, di laut dan di atmosfer, memiliki peran yang sangat penting bagi
suhu bumi. Air yang ada di permukaan bumi mencegah pemanasan yang berlebihan,
dengan cara menyerap panas pada bagian bumi yang terdedah matahari. Pada bagian
bumi yang tidak terkena matahari langsung, dengan panas yang dikandungnya,
lautan dan air berfungsi sebagai radiator dan mencegah suhu turun terlalu
rendah. Dengan mekanisme ini, perbedaan suhu antara siang dan malam selalu
berada dalam batas toleransi manusia dan makhluk hidup lain. Andaikan jumlah
air lebih sedikit daripada luas daratan, perbedaan suhu siang dan malam akan
meningkat dan mengubah bumi menjadi gurun dan membuat kehidupan menjadi tidak
mungkin, atau setidaknya sangat sulit.
وَسَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مِنْهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ (13)
"Dan Dia menundukkan untukmu apa yang
ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan
Allah bagi kaum yang berfikir." (Surat al-Jatsiyah: 13)
13) Angin
"… dan pada perkisaran angin
terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal."
(Surat al-Jatsiyah: 5)
Angin adalah arus udara yang terbentuk
di antara dua zona yang memiliki suhu yang berbeda. Perbedaan suhu di atmosfer
menyebabkan perbedaan tekanan udara, dan mengakibatkan udara terus-menerus
mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Bila terjadi perbedaan di
antara pusat tekanan (yakni suhu atmosfer) terlalu tinggi, arus udara (yakni
angin) menjadi sangat kuat. Demikianlah terbentuknya angin yang sangat merusak,
misalnya angin ribut.
Yang menarik, meskipun terdapat
daerah-daerah yang memiliki perbedaan suhu yang sangat jauh seperti antara
khatulistiwa dan kutub, bumi tidak selalu dihadapkan pada angin dan tekanan
yang kuat, berkat adanya rintangan dan "pengaturan". Andai saja arus
udara kuat, yang semestinya terbentuk di antara khatulistiwa dan kutub, tidak
diperlemah (seperti akan digambarkan di bawah), tentu bumi akan berubah menjadi
planet mati yang didera badai terus-menerus.
Pada prinsipnya, perbedaan ketinggian
permukaan bumi memecah kekuatan angin. Perbedaan ketinggian yang mencolok akan
menghasilkan sistem fron dingin dan panas. Seperti yang terlihat pada lereng
pegunungan yang lebih rendah, sistem ini dapat menyebabkan munculnya angin
baru. Dengan demikian, sistem dengan dua pusat (bi-centered) antara
khatulistiwa dan kutub berubah menjadi sistem dengan banyak pusat
(multi-centered) berkat adanya tebing-tebing terjal, dan angin diperlemah
karena disalurkan ke beberapa arah. Rantai pegunungan pada kerak bumi berfungsi
sebagai koridor udara raksasa. Koridor-koridor ini akan membantu angin
menyebarkan udara ke seluruh penjuru bumi secara merata.
Kemiringan sumbu bumi juga berperan
penting dalam memperlemah angin. Andai saja sumbu bumi benar-benar tegak lurus
pada orbitnya, bumi akan dilanda badai terus-menerus. Khatulistiwa bumi
memiliki kemiringan dengan sudut 23 27' pada bidang orbitnya. Dengan demikian,
suhu di daerah antara dua kutub tidaklah tetap, berubah berdasarkan musim. Ini
berarti bahwa tekanan udara menjadi seimbang, sehingga kekuatan angin jadi
berkurang. Bila perbedaan suhu antara khatulistiwa dan kedua kutub menurun,
angin akan bertiup lebih hangat.
Selain itu, dua lapisan gas yang
menyelimuti planet bumi telah diciptakan untuk menyeimbangkan perbedaan suhu.
Lapisan ozon dan karbon dioksida menyeimbangkan suhu atmosfer. Lapisan ozon
menyerap kelebihan sinar matahari. Sebaliknya, karbon dioksida berfungsi
menahan panas yang diperoleh dan mencegah pendinginan.
Semua hal di atas menunjukkan bahwa
manusia berutang budi pada sistem ini-yang luar biasa terdiri atas
subsistem-subsistem yang kompleks. Seluruh alam semesta diciptakan untuk
memungkinkan adanya kehidupan manusia.
C.
DAFTAR PUSTAKA:
1.
http://id.wikipedia.org/wiki/Materialisme:
(diakses pada: 26, Maret 2012)
2.
http://www.menyingkaprahasiaalamsemesta.com/5.htm
(di akses pada 26 maret 2012)
3.
Shihab, M.Quraish; 2002; Tafsir al-Misbah: Pesan, Kesan dan
Keserasian al-Quran; Jakarta: Lentera Hati
4.
Shihab, M. Quraish; 1996; Membumikan al-Quran, Fungsi dan Peran Wahyu dalam
Kehidupan Masyarakat; Bandung: Mizan
5.
Tantowi
6.
Yahya, Harun;
2000;Keagungan Alam Semesta; Bandung: Dzikra
7.
Yahya, Harun;
2002; Menyingkap rahasia Alam Semesta; Bandung: Dzikra
[1] Materi
adalah setiap objek atau bahan yang membutuhkan ruang, yang jumlahnya diukur
oleh suatu sifat yang disebut massa. Secara umum materi dapat juga
didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki massa dan menempati volume.
Mohon petunjuk ayat al quran yg menjelaskan tak satupun mahluk hidup dan jin yg bisa menembus atmosfer
ReplyDelete