حَدَّثَنَا أَحْمَدُ
بْنُ مُحَمَّدٍ الْمَرْوَزِىُّ قَالَ حَدَّثَنِى عَلِىُّ بْنُ حُسَيْنٍ حَدَّثَنِى
أَبِى قَالَ حَدَّثَنِى عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ قَالَ سَمِعْتُ أَبِى
بُرَيْدَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « فِى
الإِنْسَانِ ثَلاَثُمِائَةٍ وَسِتُّونَ مَفْصِلاً فَعَلَيْهِ أَنْ يَتَصَدَّقَ
عَنْ كُلِّ مَفْصِلٍ مِنْهُ بِصَدَقَةٍ ». قَالُوا وَمَنْ يُطِيقُ ذَلِكَ يَا
نَبِىَّ اللَّهِ قَالَ « النُّخَاعَةُ فِى الْمَسْجِدِ تَدْفِنُهَا وَالشَّىْءُ تُنَحِّيهِ
عَنِ الطَّرِيقِ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ فَرَكْعَتَا الضُّحَى تُجْزِئُكَ ».صححه
الالباني
Di
dalam kitab Aunul Ma’bud, diterangkan bahwa hadist ini
)في الإنسان ثلاثمائة وستون مفصلاً، فعليه أن يتصدق
عن كل مفصل منه بصدقة، قالوا: ومن يطيق ذلك يا نبي الله؟ قال: النخاعة في المسجد
تدفنها، والشيء تنحيه عن الطريق، فإن لم تجد فركعتا الضحى تجزئك(
termasuk di dalam bab “في
إماطة الأذى عن الطريق” (menyingkirkan halangan dari jalan)[1]
Imam abu dawud menjelaskan mengenai rintangan di sini yaitu segala sesuatu baik
berupa batu, kayu atau duri yang bisa menyakiti atau menghalangi manusia di
jalan. Dimana hal itu merupakan salah satu dari cabang iman seperti diterangkan
dalam hadist :
الإيمان:
(أعلاها قول: لا إله إلا الله، وأدناها إماطة الأذى عن الطريق، والحياء شعبة من
الإيمان)
Kemudian
mengenai lafal sendi مفصلا beliau menerangkan sendi di sini semisal
sendi-sendi yang ada pada ruas jari-jari, pergelangan tangan, dada dan
lain-lain. Selain itu Menurut Prof. Dr. Zaghlul Raghib al-Najjar[2],
kata al-sulama dalam hadis disitu berarti al-mufashshal(sendi). Kata al-sulama
secara harfiah berarti tulang jari dan seluruh telapak tangan. Kadang-kadang
kata ini dipergunakan untuk menyebut seluruh tulang dalam tubuh dan
persendiannya. Adapun yang dimaksud sendi adalah titik pertemuan antar tulang.
Mayoritas persendian bisa bergerak (diartrosis) meskipun sebagian lagi bersifat
statis, seperti sendi tengkorak.
Kemudian
mengapa menyingkirkan halangan dan mengubur ludah di masjid lebih diutamakan
atau didahulukan oleh Nabi untuk dikerjakan dan sholat dhuha menjadi alternatif
amalan jika tidak ditemukannya halangan dijalan? Itu dikarenakan menyingkirkan
halangan dan mengubur ludah yang ada di masjid merupakan amalan yang memberikan
manfaat bagi banyak orang sedangkan sholat dhuha adalah amalan yang hanya memberi manfaat atau pahala bagi diri
sendiri. Sehingga di situ jelas sekali bahwasanya Nabi lebih menganjurkan
amalan yang memberikan kemaslakhatan bagi banyak orang di bandingkan hanya
untuk diri sendiri.
C.
Sendi
Sendi
merupakan hubungan yang terbentuk antar tulang sehingga tulang dapat menyangga,
membentuk dan menyusun tubah manusia secara sempurna selain itu sendi jugalah yang memungkinkan
adanya pergerakan yang terjadi pada tulang manusia. Dan hubungan dua tulang
disebut persendian yang oleh ahli anatomi digolongkan menjadi beberapa jenis
menurut penggolongannya masing-masing.
Macam-macam persendian
Adapun
berbagai macam tipe persendian:
Sinartrosis
Sinartrosis adalah persendian yang tidak dimungkinkan terjadinya
pergerakan. Dapat dibedakan menjadi dua:
·
Sinartrosis sinfibrosis: sinartrosis yang tulangnya dihubungkan
jaringan ikat fibrosa. Contoh: persendian tulang tengkorak.
·
Sinartrosis sinkondrosis: sinartrosis yang dihubungkan oleh tulang
rawan. Contoh: hubungan antarsegmen pada tulang belakang.
Diartrosis
Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan.
Dapat dikelempokkan menjadi:
·
Sendi peluru: persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala
arah. Contoh: hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat.
·
Sendi pelana: persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi,
namun tidak ke segala arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari
tangan.
·
Sendi putar: persendian yang memungkinkan gerakan berputar
(rotasi). Contoh: hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).
·
Sendi luncur: persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu
bidang datar. Contoh: hubungan tulang pergerlangan kaki.
·
Sendi engsel: persendian yang memungkinkan gerakan satu arah.
Contoh: sendi siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta.
Amfiartosis
persendian yang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan sehingga
memungkinkan terjadinya sedikit gerakan
·
Sindesmosis: Tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan
ligamen. Contoh:persendian antara fibula dan tibia.
·
Simfisis: Tulang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang
berbentuk seperti cakram. Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.
Beberapa ensiklopedia internasional menghindari penyebutan jumlah
tulang dan persendian secara detail. Ensiklopedia Britanica, misalnya,
mengelompokkan tulang dan persendian manusia ke dalam tiga kelompok besar
(yakni, Rangka Poros, Rangka Dalam, dan Rangka Tepi). Ensiklopedia Hathchinson
yang terbit pada 1995 pun menyatakan bahwa jumlah tulang dalam kerangka tubuh
manusia hanya 206. Namun, Dr Hamid Ahmad Hamid dalam bukunya “Rihlah al-Iman fi
Jism al-Insan” atau “Wisata Iman dalam Tubuh Manusia” menyebutkan bahwa jumlah
keseluruhan persedian tulang manusia adalah 360 sebagaimana disebutkan dalam
hadis Rasulullah SAW.[3]
Dan seperti yang disabdakan oleh nabi bahwasannya manusia memiliki
360 sendi maka rinciannya adalah sebagai berikut:
Tulang belakang, memiliki 147 sendi :
25
sendi antartulang belakang,72 sendi antara tulang belakang dan tulang rusuk, 50
sendi antartulang belakang pada jalan makanan samping
Dada, memiliki 24 sendi :
2
sendi antara tulang dada dan rongga dada, 18 sendi antara tulang dada dan
kepala, 2 sendi antara tulang selangka dan belikat, 2 sendi antara belikat dan
tulang batang dada
Bagian atas tubuh, memiliki 86 sendi :
2
sendi antara tulang bahu, 6 sendi antara tulang siku, 8 sendi antara tulang
pergelangan tangan, 70 sendi antara tulang-tulang tangan
Bagian bawah tubuh, memiliki 92 sendi :
2
sendi tulang paha, 6 sendi antara tulang-tulang dua lutut, 6 sendi antara
pergelangan kaki, 74 sendi antara tulang-tulang telapak kaki, 4 sendi antara
tulang lutut
Daerah sekitar perut, memiliki 11 sendi :
4
sendi antara tulang ekor, 6 sendi antara tulang pinggul, 1 sendi antara
sambungan tulang kemaluan
Jumlah
keseluruhan adalah : 147+24+86++92+11=360
Dan mengenai perintah Nabi untuk mensodaqohi seluruh sendi yang
berjumlah 360, ketika itu para sahabat
merasa sangat keberatan sehinnga Nabi menerangkan bahwa untuk memenuhi hal itu
bisa dilakukan dengan amal yanga lain yaitu mengubur ludah yang ada di masjid
dan menyingkirkan halangan yang ada di jalan. Hal itu karena ketika seseorang
telah melakukan hal-hal tersebut maka seluruh sendi-sendi baik sendi tangan,
kaki, dan seluruh tubuh bergerak untuk melakukan hal itu dan apabila mereka
tidak menemukann hal itu hendaklah mereka sholat dhuha hal itu juga dikarenakan
setiap raka,at baik berdiri, ruku’, maupun sujud yang ada di sholat dhuha itu
menyaertakan peran sendi-sendi untuk bergerak.
Kemudian kenapa menyingkirkan halangan dan mengubur ludah di masjid
lebih diutamakan atau didahulukan oleh Nabi untuk dikerjakan? Dengan kata lain
bahwa sholat dhuha menjadi alternatif amalan jika tidak didapatkannya adnya
halangan yang menghalangi manusia di jalan, hal itu diterangkan di dalam kitab Aunul
Ma’bud bahwasanya itu dikarenakan menyingkirkan halangan dan mengubur ludah
yang ada di masjid merupakan amalan yang memberikan manfaat bagi banyak orang
sedangkan sholat dhuha adalah amalan yang
hanya memberi manfaat atau pahala bagi diri sendiri.
D.
Analisis
Dari paparan di atas mengenai hadist yang berkenaan dengan jumlah
sendi yang dimiliki manusia yang berjumlah 360 pada masa ketika tidak mungkin
seseorangpun menguasai ilmu yang paling mudah untuk menerangkan tubuh manusia
atau pengetahuan dasar tentang jumlah tulang dalam kerangka manusia, juga
jumlah sendi-sendi di dalamnya. Hadist ini diucapkan kurang lebih 1400 tahun
yang lalu dalam lingkungan yang tidak memahami ilmu pengetahuan dan penelitian.
Hadist ini dilontarkan pada awal abad ke-7, sementara kita sekarang
ini berada di awal abad ke-21, dan pada awalnya sebagian besar manusia modern
tidak mengetahui jumlah sendi di dalam tubuh manusia. Sejumlah profesor ahli
kedokteran dan bedah tulang pada awal abad ke-21 pun tidak mengetahui secara
pasti jumlah tulang maupun sendi di dalam tubuh manusia. Akan tetapi sekarang
para ahli anatomi sepakat bahwa jumlah sendi yang ada pada tubuh manusia sesuai
denga apa yang disabdakan oleh Nabi
Muhaamd SAW. Sehingga dapat kita ambil kesimpulan bahwa nubuat dari Nabi
Muhaamad memanglah tidak diragukan lagi akan kebenaranya.
E.
Referensi
·
An-Najjar, Zaghlul, Sains Dalam Hadis: Mengungkap Fakta Ilmiah
dari Kemukjizatan Hadis Nabi. Jakarta: AMZAH, cet.1. 2011
·
Kitab Hadist Sunan Aby Dawud
·
Aunul Ma’bud (sarah kitab Sunan Aby Dawud) karya Muhammad Syamsy
al-haq al-Adzim
·
www.wikipedia.co.id/sendi-manusia.html
Post a Comment
Post a Comment